Sebuah Nama
Tiada yang lebih berharga untuk dikenang selain nama. Tiada yang lebih pantas disebut selain nama, dan tiada yang lebih mulia untuk diingat selain nama baik. Sebuah nama akan terpatri abadi di setiap ingatan. Betapapun pentingnya prestasi atau prestise, hanya nama yang menjadikan segalanya bermakna.
GraTiRo adalah sebuah nama, nama sebuah produk madu yang memberi warna baru pada kemasan produk usaha yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, kecantikan, dan nutrisi kehidupan. Keaslian dan khasiatnya tidak diragukan lagi. Madu GraTiRo bersumber dari hutan-hutan liar di Pulau Flores yang belum pernah terjamah oleh kemajuan teknologi. Lingkungan hutan yang masih asli memberi sinyal yang sangat kuat bagi “sang ratu” induk madu untuk bertakhta secara nyaman dan aman untuk menghasilkan madu. Sumber madu GraTiRo adalah jutaan nectar dari bunga cengkeh, kopi, cendana, kayu putih, kenari dan lain-lain. Alam Flores dengan gugusan hutan terbentang luas dari barat ke timur, dengan pemandangan asri dan mempesona. Di balik rimbunan pohon-pohon terdapat sarang madu yang menggantung indah memanjakan setiap mata yang bukan hanya memandang tetapi ingin menikmatinya.
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa di kalangan masyarakat lokal, nasional maupun internasional selalu ada kesadaran ingin mengkonsumsi madu asli. Dengan demikian, madu asli masih sangat diminati dan sudah menjadi kebutuhan manusia. Sayangnya, para pelaku pasar kadang-kadang menjadikan madu sebagai komoditi demi keuntungan semata sehingga banyak dijumpai madu yang sudah dicampur dengan pengawet dan bahan kimia lainnya.
Keprihatinan terhadap fakta adanya madu yang tidak asli menjadi motivasi utama hadir madu GraTiRo, yang sangat berkhasiat berkat keaslian dan kemurniannya. Madu GraTiRo merupakan hasil produk hutan Flores dengan sistem pengambilan langsung dari sarangnya. Proses pemgambilan diawali dengan ritual adat kepada Sang Pemilik Kehidupan, pencipta dan penjaga hutan yang melahirkan benih-benih yang menghidupkan. Ritual ini juga bertujuan memohon perlindungan dan keselamatan dalam ‘menjamah’ alam pada setiap rimbunan pohon tempat induk madu dan prajuritnya bersarang. Karena sarang madu berada di tempat yang paling strategis yang kadang sulit terjangkau, dibutuhkan keahlian dan daya juang penuh pengorbanan. Semua upaya ini semata untuk mendapatkan madu asli dan murni dengan khasiat unggul.
Produk madu GraTiRo tidak menggunakan bahan kimia lain sehingga kemurniannya tetap terjaga dan teruji. Produsen madu GraTiRo menjamin bahwa madu GraTiRo dari hutan Flores termasuk madu asli dan murni tanpa bahan pengawet dan campuran kimia apa pun, karena proses penggarapan secara lestari, penyimpanan yang alami, sampai pada pengemasan dan penjualan. Madu GraTiRo diproduksi oleh ratusan anggota Koperasi Sumber Berkat dan dikelola oleh PT. Silvano Maynard Jaya dengan direktur utama Bapak Silvester Sudin, M.M. Anggota koperasi ini bekerja dengan peralatan tradisional demi menjaga keaslian dan menjamin kemurnian madu. Para anggota Koperasi Sumber Berkat (KSB) mencari madu di hutan di sekitar mereka tinggal dan kebanyakan dari madu gantung di Dangkung (Pohon beringin yang besar). Kelompok binaan Koperasi Sumber Berkat tidak hanya bertugas mencari dan menggarap sarang madu, tetapi mereka juga diberikan literasi melestarikan hutan dan lingkungan hidup sekitar. Makin rimbun hutan dan pohon, peluang lebah bersarang semakin banyak. Kualitas madu ditentukan oleh nectar atau bunga yang diisap oleh lebah sehingga tidak ada perbedaan kualitas antara madu pohon dan batu. Madu GraTiRo diproses secara higenis dengan sarana produksi dan quality control yang berstandar modern. Untuk memantau keaslian madu, semua karyawan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
Untuk mempertahankan core business, PT Silvano Maynard Jaya dan Koperasi Sumber Berkat selalu mempertahankan keaslian madu hutan mulai dari proses pengambilan, produksi, pengolahan, pengemasan, dan pemasaran. Seluruh aktivitas mulai dari tahap awal sampai tahap akhir dijalankan berdasarkan standar operasional planning (Lean dan six sigma). Hal ini membuktikan bahwa madu GraTiRo bukan sembarang madu yang sering dijumpai di pasaran yang keasliannya diragukan. Madu GraTiRo tidak ingin membohongi publik dan mau mengejar keuntungan dengan memanipulasi keaslian sehingga membuat madu kehilangan rasa dan khasiatnya.
Nama Madu GraTiRo sudah membumi dan tidak asing lagi di kalangan masyarakat Flores khususnya dan Nusa Tenggara Timur umumnya. Madu GraTiRo bahkan sudah menggapai kalangan nasional dan internasional. Madu GraTiRo menjadi sangat terkenal karena keaslian dari hutan dan kemurnian tanpa ada campuran dengan bahan lain. Madu GraTiRo juga menjadi pilihan utama para tamu domestik dan mancanegara ketika berkunjung ke Nusa Bunga, Pulau Flores. Kini madu GraTiRo dijual di ruang pamer di Leda Ruteng, di seluruh NTT, dan dikirim ke Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua dan sedang penetrasi ke pasar internasional. Para tamu domestik dan mancanegara yang datang ke Flores selalu mencari cendera mata khas daerah Flores yang tidak ditemukan di daerah lain. Khasiat madu GraTiRo dapat mengobati luka terbuka, mengatasi penyakit tuberkulosis, masuk angin, jantung, darah tinggi, dan bisa menambah kecantikan perempuan.
Mengingat dan menyebut nama GraTiRo, dalam pikiran orang langsung terlintas rapi cairan penuh nutrisi bagi kehidupan yakni Madu Asli dan Murni. Meminum madu 3 kali sehari secara rutin membantu Anda terhindarkan dari berbagai penyakit sehingga Anda jarang pergi ke rumah sakit untuk berobat. Inilah alasan kenapa Anda harus minum madu GraTiRo setiap hari. Apakah Anda ingin membuktikan khasiat madu asli GraTiRo? Segera dapatkan produknya; dijamin Anda tidak dikecewakan.
Sumber madu GraTiRo berasal dari seluruh hutan yang terbentang di Nusa Bunga dengan luas seperti berikut:
LUAS HUTAN FLORES DALAM HEKTAR | |
KABUTEN | LUAS |
Alor | 50.368,55 |
Flores Timur | 37.661,75 |
Lembata | 48.778,99 |
Sika | 33.929,50 |
Ende | 20.926,35 |
Nagekeo | 9.543,32 |
Ngada | 30.171,05 |
Manggarai | 17.316,14 |
Manggarai Barat | 53.978,96 |
Manggarai Timur | 33.880,56 |
Total | 336.555,17 |
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 ( WA. 082147272617)
Jl. R. Suprapto No. 5 Kupang – 85111, Telp (0380) 826289, 821755, Faks (0380) 833124
KSB GraTiRo HONEY
A Name
Nothing is more precious to remember than name. There is nothing more worthy of mention than name, and there is nothing more glorious to remember than a good name. A name will be eternally etched in every memory. No matter how important achievement or prestige is, only the name makes everything meaningful.
GraTiRo is a name of a honey product that gives a new colour to the packaging of business products that are very beneficial for health, beauty, and nutrition for life. Its authenticity and efficacy are beyond doubt. GraTiRo honey originates in the wild forests on Flores Island which have never been touched by technological advances. The pristine forest environment gives a very strong signal for the mother “queen” of honey to reign comfortably and safely to produce honey. The source of GraTiRo’s honey is millions of nectars from the flowers of clove, coffee, sandalwood, eucalyptus, walnuts and others. The forest clusters of Flores Island stretch from west to east, with beautiful and enchanting views. Behind the grove of trees is a honeycomb that hangs beautifully spoiling every eye that not only looks but wants to enjoy it.
It is undeniable that local, national and international communities always have an awareness of wanting to consume original honey. Thus, original honey is still very popular and has become a human need. Unfortunately, market players sometimes use honey as a commodity for profit alone, so that many types of honey were found to have been mixed with preservatives and other chemicals.
The concern over the fact that honey is not original is the main motivation for the presence of GraTiRo honey, which is very effective due to its originality and purity. GraTiRo honey is a product of Flores forest with a direct collection system from the nest. The collection process begins with a customary ritual to the owner of life, the creator and guardian of the forest who gives birth to the living seeds. This ritual also aims to invoke protection and safety when “touching” the nature in every grove of trees where the mother of the honey and its soldiers nest. Because the honeycomb is in the most strategic location which is sometimes difficult to reach, it requires skill and sacrificial fighting power. All these efforts are solely for obtaining original and pure honey with excellent efficacy.
GraTiRo honey products do not use chemicals so that their purity is maintained and tested. GraTiRo honey producer guarantees that GraTiRo honey from the Flores forest is original and pure honey without any preservatives and chemical mixtures, due to the sustainable cultivation process, natural storage, and packaging and sales. GraTiRo honey is produced by hundreds of members of the Sumber Berkat Cooperative and managed by PT. Silvano Maynard Jaya with the CEO Mr. Silvester Sudin, M.M. The members of this cooperative work with traditional tools to preserve the originality and ensure the purity of the honey. The members of Sumber Berkat Koperasi (KSB) look for honey in the forest around which they live and most of the honey hangs in Dangkung (a large banyan tree). The Sumber Berkat Cooperative fostered groups are not only tasked with finding and working on honeycombs, but they are also given literacy to conserve forests and the surrounding environment. The denser the forests and trees, the more chances of bees nesting. The honey quality is determined by the nectar or flowers sucked by the bees so that there is no difference in quality between tree and stone honey. GraTiRo honey is processed hygienically with modern standard production facilities and quality control. To monitor the originality of honey, all employees use PPE (Personal Protective Equipment).
To maintain the core business, PT Silvano Maynard Jaya and Koperasi Sumber Berkat always maintain the originality of forest honey, starting from the process of collecting, producing, processing, packaging, to marketing. All activities from the initial stage to the final stage are carried out based on standard operational planning (Lean and six sigma). This proves that GraTiRo honey is not merely any honey that is often found in the market whose originality is doubtful. The producer of GraTiRo honey does not want to deceive the public and does not want to pursue profits by manipulating its originality which causes the honey lose its taste and efficacy.
GraTiRo honey has been down to earth and familiar to the people of Flores in particular and East Nusa Tenggara in general. GraTiRo honey has even reached national and international circles. GraTiRo honey has become very well known for its originality from the forest and purity without being mixed with other ingredients. GraTiRo honey is also a top choice for domestic and foreign guests when visiting Nusa Bunga, Flores Island. Now GraTiRo honey is sold in showrooms in Leda Ruteng, throughout NTT, and is sent to Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Sulawesi, Kalimantan, Maluku and Papua and has beeng penetrating the international market. Domestic and foreign guests who come to Flores always look for typical Flores souvenirs that are not found in other regions. GraTiRo honey can be used to treat open wounds, tuberculosis, colds, heart disease, high blood pressure, and to beautify women.
Recollecting and mentioning the name GraTiRo, people immediately think of a neat liquid full of nutrients for life, namely Original and Pure honey. Consuming honey 3 times a day regularly helps you avoid various diseases so you rarely go to the hospital for treatment. This is the reason why you should drink GraTiRo honey every day. Do you want to prove the efficacy of the original GraTiRo honey? Get the product immediately; you are not let down.
GraTiRo honey originates in all forests that stretch across Nusa Bunga with an area as follows:
FLORES’ FOREST AREA IN ACRE | |
REGENCY | WIDTH |
Alor | 50,368.55 |
Flores Timur | 37,661.75 |
Lembata | 48,778.99 |
Sika | 33,929.50 |
Ende | 20,926.35 |
Nagekeo | 9,543.32 |
Ngada | 30,171.05 |
Manggarai | 17,316.14 |
Manggarai Barat | 53,978.96 |
Manggarai Timur | 33,880.56 |
Total | 336,555.17 |
Source: Forestry Office of Nusa Tenggara Timur Province 2017 ( WA. 082147272617)
Jl. R. Suprapto No. 5 Kupang – 85111, Telp (0380) 826289, 821755, Faks (0380) 833124